Senin, 29 November 2021

GMS di Perangkat Huawei

Bererapa tahun belakangan ini, Huawei dilarang untuk menggunakan fasilitas dari GMS. GMS atau Google Mobile Service adalah kumpulan aplikasi berpemilik dan layanan antarmuka pemrograman aplikasi dari Google yang biasanya telah diinstal sebelumnya pada perangkat Android, seperti ponsel cerdas, tablet, dan TV pintar (Wikipedia). Dengan adanya larangan ini, maka Huawei mengembangkan Huawei Mobile Service dan juga mengembangkan OS mereka sendiri.

Di perangkat yang saya gunakan, yaitu Huawei Matepad T10 Kids Edition pun demikian. Sudah tidak ada lagi GMS yang berguna untuk mendukung pembelajaran anak saya. Saya membeli tablet ini untuk mendukung aktifitas belajar anak saya dan juga karena saya suka dengan fitur Kids Mode yang ada didalamnya karena orang tua bisa mengatur aplikasi yang bisa dan boleh dipakai oleh anak saya. Mengapa saya memilih perangkat ini dibandingkan perangkat yang lain akan saya tulis di lain waktu. Kebetulan anak saya ada di jenjang TK besar, dan sekolahnya menggunakan pembelajaran daring untuk kegiatan belajar mengajar sehari-hari.

Selain itu, sekolah juga menggunakan aplikasi di perangkat mobile untuk berhubungan dengan murid dan orang tua. Aplikasi ini bisa diunduh di Google Play Store maupun Apple Store.

KISS Kanaan Schools

Aplikasi ini hanya bisa berjalan di perangkat Android dengan GMS, sedangkan perangkat Huawei belum dapat menggunakannya.

Disini saya akan memberikan tips bagi pengguna perangkat Huawei supaya dapat menggunakan GMS yang banyak digunakan oleh pengembang aplikasi untuk digunakan sebagai syarat penggunaan aplikasi mereka.

Langsung saja, pertama kita harus masuk ke website hardreset.info 

hardreset.info

Kemudian kita menuju ke Tab DOWNLOAD 


Kita ketikkan di kolom SEARCH "Dual Space", kemudian unduh aplikasi tersebut.


Setelah itu kita instal aplikasi Dual Space nya. Dan di layar akan muncul ikon Dual Space


Selanjutnya kita ikutin saja semua prosesnya, kemudia kita akan masuk ke Google Play dan kita harus login dengan akun GMail yang kita punya.


Setelah itu kita bebas mengunduh aplikasi yang kita butuhkan


Aplikasi yang sudah saya install antara lain KISS Kanaan Schools, Roblox, Youtube dan Music Youtube. Semua aplikasi tersebut membutuhkan GMS untuk menjalankannya dan saya berhasil menggunakannya untuk keseharian saya. Semoga tutorial ini bermanfaat. Terimakasih

Mengajar di Tengah Pandemi

 oleh Okki Dwi Wicaksono

Guru SMAS Kanaan Cianjur


Tahun ajaran 2021/2022 pandemi covid-19 di Indonesia masih belum terlihat tanda-tanda penurunan. Terlebih setelah libur panjang, penularan masih terjadi dengan sangat cepat. Di awal tahun pembelajaran 2021/2022, kasus covid di Indonesia semakin meningkat dan grafiknya terus bergerak naik. Pemerintah masih menerapkan PPKM (Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan lebih diperketat lagi, pergerakan aktivitas masyarakat dibatasi. Artinya pembelajaran siswa masih dalam situasi yang sulit, siswa masih harus belajar dari rumah. Sulit memang, apalagi pembelajaran jarak jauh, guru tidak dapat secara langsung untuk memantau perkembangan siswa karena keterbatasan ruang dan waktu.

Pada masa yang sulit ini, setiap guru dituntut harus lebih dapat berkembang untuk memajukan taraf pengetahuan murid. Hal yang tidak mudah mengajar dengan menggunakan metode online, terlebih ini merupakan hal yang baru bagi guru, tetapi kita harus berani keluar dari zona nyaman kita. Ini merupakan tantangan bagi guru di masa pandemi yang harus mengajar di depan komputer setiap harinya. Banyak metode yang telah diterapkan, tetapi banyak juga metode yang tidak sesuai dengan pembelajaran online. Ada beberapa metode yang pernah diberikan ke anak didik, tetapi saya sebagai guru lebih nyaman menggunakan metode contekstual teaching and learning. Menurut saya, metode tersebut dapat merangsang siswa untuk dapat berinteraksi selama pembelajaran berlangsung. Mengajar dibalik layar memanglah sulit, tetapi lebih sulit lagi kalau kita sebagai guru tidak melakukan sebuah terobosan untuk kebaikan anak didik.

Dalam pembelajaran jarak jauh, guru dituntut harus kreatif agar proses pembelajaran tidak membosankan dan apa yang disampaikan guru dapat diterima siswa dengan baik. Pada saat pembelajaran tatap muka, metode pembelajaran sebagian besar hanya bersumber dari guru, siswa hanya mendengarkan guru saat menyampaikan materi. Saat pembelajaran jarak jauh, metode tersebut tidak baik digunakan karena bukannya menghantar siswa ke materi ajar malah menghantar siswa ke dalam mimpi yang indah. Karena guru tidak dapat secara langsung memantau siswa didik saat mereka belajar dari rumah. Siswa banyak yang tidak mau membuka kamera dengan berbagai alasan. Dengan menggunakan metode contekstual teaching and learning ini diharapkan siswa tertarik dan ada komunikasi dua arah. Karena metode dengan menggunakan metode contekstual teaching and learning guru dapat merangsang siswa sehingga siswa dapat berinteraksi dengan guru. Bagaimana caranya? Pada saat saya mengajar, saya akan merangsang siswa dengan menggunakan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Dengan begitu siswa akan sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Metode ini sering saya gunakan saat mengajar, dan guru pun harus selalu mengupgrade pengetahuan dengan banyak membaca berita yang sedang terjadi di Indonesia maupun di dunia sehingga guru dapat membantu siswa agar siswa mau melihat dan atau membaca berita tentang perkembangan yang terjadi di Indonesia maupun dunia. Apa yang terjadi saat saya menggunakan metode contekstual teaching and learning? Pembelajaran Jarak Jauh tidak lagi membosankan, karena siswa dituntut untuk ikut aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. Ada timbal balik dari siswa sehingga pembelajaran tidak lagi membosankan. Siswa juga dapat bertanya maupun menyampaikan gagasan untuk sebuah permasalahan yang sedang dibahas dalam proses pembelajaran.

Banyak metode yang telah digunakan, selain menggunakan metode contekstual teaching and learning, saya juga menggunakan metode gamification. Dengan menggunakan metode ini, siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran, karena mereka bisa belajar sambil bermain dan berinteraksi dengan teman mereka. Saya menggunakan website classcraft dalam menjalankan pembelajaran dengan metode gamification. Kesulitannya adalah guru harus benar-benar mempersiapkan dengan matang. Keseruan untuk siswa yaitu, siswa dapat menyelesaikan misi apabila menjawab pertanyaan dengan benar di misi sebelumnya, itu merupakan sebuah tantangan yang bagus untuk siswa.

Proses belajar mengajar pada masa pandemi memanglah tidak mudah, guru sudah menemukan satu metode yang dirasa sangat baik dalam pembelajaran, akan tetapi apabila guru mengajar dengan cara yang sama, siswa akan merasa bosan. Dengan menggunakan metode gamification diharap siswa mempunyai sebuah taktik untuk menyelesaikan misi. Setiap siswa pasti memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyelesaikan sebuah permainan, tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama untuk menyelesaikan suatu masalah. Dengan menggunakan metode gamification diharapkan dapat merangsang siswa agar dapat memecahkan masalah dengan cara mereka sendiri. Game, siapa siswa yang tidak suka bermain game? Masalahnya bagaimana sebuah game dibawa masuk dalam pembelajaran. Nah, ada website yang menyediakan wadah untuk guru dalam melakukan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih variatif. Classcraft, menjawab keresahan guru dalam membuat suatu pembelajaran yang menarik. Saya mencoba menggunakan Classcraft daluhu sebelum digunakan ke siswa, karena ini merupakan hal yang bari buat saya. Saya mempersiapkan semuanya dengan sebaik mungkin agar siswa tertarik saat menggunakan classcraft ini. Dalam permainan ini siswa harus dapat menyelesaikan misi untuk dapat lanjut ke babak selanjutnya, guru harus kreatif dalam membuat suatu misi agar siswa tertantang untuk dapat menyelesaikan misi tersebut. Bagaimana dengan capaian peserta didik? Guru tidak hanya melihat dari akademis saat siswa menyelesaikan game. Guru melihat dari cara siswa untuk dapat melewati sebuah misi dengan cara mereka sendiri, karena saat nanti di dunia kerja, siswa harus sudah siap dengan berbagai macam tantangan yang dihadapi.

Mengajar di SMAK Kanaan Cianjur merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Sekolah seperti sudah dipersiapkan semua kebutuhan guru untuk menghadapi pandemi, terlebih sekolah sudah menggunakan KISS (Kanaan Integrated Support System). Dengan menggunakan aplikasi KISS ini guru sangat terbantu sekali dalam pembuatan administrasi. Semua yang dibutuhkan guru sudah terdapat di KISS. Jadi sekolah kita sudah satu langkah lebih maju dan bisa menjadi contoh bagi sekolah lain dalam menggunakan aplikasi yang sangat membantu siswa maupun guru. Guru dapat memberikan tugas maupun ulangan harian langsung dari KISS, sehingga guru tidak perlu menggunakan google classroom. Semua administrasi yang diperlukan guru sudah ada di dalam satu wadah yaitu KISS.





Sekolah juga memfasilitasi guru dengan mengadakan perlombaan guru kreatif, sehingga guru dapat memberikan yang terbaik dalam melakukan pembelajaran. Puji Tuhan dalam perlombaan saya mendapat juara 1. Dengan menggunakan metode gamification menghantarkan saya mendapat juara 1 dalam perlombaan tersebut. Walaupun penilaian bukan hanya dilihat dari penggunaan metode, tetapi saya sangat puas, karena saya baru pertama menggunakan metode tersebut dalam pembelajaran. Hal itu menjadi penyemangat, sehingga saya dapat memberikan yang lebih baik lagi untuk anak didik di SMAK Kanaan Cianjur.



Rabu, 24 November 2021

Mengajar dimasa Pandemi

 

Jumlah rata-rata laporan kasus baru covid-19

Pandemi Covid-19 yang mulai terjadi pada awal tahun 2020 benar-benar mengubah seluruh segi kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Tidak ada 1 pun negara didunia ini yang tidak terkena dampak dari pandemi ini. Seluruh sendi kehidupan juga terkena dampak yang luar biasa. Perekonomian suatu negara juga ikut terkena imbas dari pandemi ini. Banyak negara yang mengalami inflas dampak dari pandemi ini.

Di bidang olah raga, pandemi ini juga mengakibatkan dibatalkannya banyak Liga Nasional di tiap negara di dunia. Bahkan event sekelas Olimpiade Tokyo juga harus diundur 1 tahun, dan baru bisa dilaksanakan bulan Agustus 2021 ini.

Di bidang pendidikan, pandemi ini juga memberikan dampak yang luar biasa besar. Dimana seluruh sekolah siap-tidak siap harus memulai pembelajaran secara daring atau pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah siswa masing-masing. Kebijakan ini diambil pemerintah salah satunya sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. 

Bagi guru-guru juga diterapkan kebijakan WFH (Work From Home), kebijakan ini bertujuan supaya guru dan pekerja-pekerja lainnya juga dapat menyelesaikan pekerjaannya dari rumah, sehingga diharapkan produktifitas guru tidak menurun walaupun sedang melaksanakan semua pekerjaannya dari rumah.

Sebagai guru di Sekolah Kristen Kanaan, saya bersyukur bahwa sebelum pandemi ini berlangsung, Yayasan sudah mampu memberikan terobosan-terobosan yang penting dan krusial dimasa pandemi ini, salah satunya dengan diluncurkannya KISS (Kanaan Integrated Support System), yaitu sebuah platform daring yang berisi semua hal yang dibutuhkan guru dan karyawan di Sekolah Kristen Kanaan untuk berinteraksi dengan siswa maupun untuk melengkapi semua administrasi yang dibuat oleh guru.

Tampilan KISS versi web

KISS Kanaan di Play Store

Dengan menggunakan KISS, seluruh guru dan siswa dapat berinteraksi dengan lebih cepat dan lebih efisien. Di dalam aplikasi ini terdapat juga menu untuk mengerjakan soal-soal yang sudah disiapkan guru, ini merupakan variasi dari banyaknya aplikasi yang disediakan vendor untuk memudahkan interaksi antara guru dengan siswa.

Dimasa pandemi ini juga banyak diadakan kursus-kursus yang tidak berbayar oleh beberapa pihak seperti yang disediakan oleh pemerintah ataupun pihak swasta sehingga menjadikan pandemi ini sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi guru.

Sebagai guru di bidang Informatika, pandemi ini juga berpengaruh besar karena sebelumnya, siswa akan belajar di Laboratorium Komputer yang ada di sekolah, digantikan dengan gawai yang dimiliki masing-masing siswa. Hal ini juga mengubah aplikasi-aplikasi yang biasa digunakan di PC berbasis Windows diganti dengan aplikasi-aplikasi yang tersedia secara mobile (versi Android maupun iOS). Dengan mayoritas siswa belum mempunyai perangkat Windows dirumah maka perubahan ini juga berdampak dengan kreatifitas siswa yang meningkat karena mereka bisa membuat karya dimana saja tidak hanya saat ada di Lab Komputer, tapi juga bisa membuatnya di rumah saat sedang santai.

Semoga pandemi ini segera berakhir sehingga siswa siswi bisa kembali kesekolah secara penuh, karena sampai saat tulisan ini dibuat, Pertemuan Tatap Muka Terbatas baru diperbolehkan 50% dari kapasitas maksimal dari ruangan.